Sabtu, 20 Juli 2024

Maju di Masa Silam

 

Seumpama menggebunya keinginan 
Menjadi utamanya 
Hasrat yang ingin dilukiskan 
Kurasa gambar dipuncak grafika 
Adalah sebuah tempatnya 

Seberapa jauh tempat 
Hingga kini telah tertempuh 
Tiada sebagian tumpu 
Telah dibuatnya melepuh 
Tepat mengatakannya sebagai utuh 

Semua itu tidak serta merta 
Menjadi setara 
Dengan apa yang didengarnya 
Ketika serpihan-serpihan kecil 
Yang baginya pernah disebut 
Sebagai puing-puing langit 
Juga remah-remah yang dijumpanya 
Kenangan akan bagian beban 
Juga cara yang disebutnya bertahan 
Setegas suaranya tetap meminta 
Jangan mandang ini sebuah pelarian 
Baginya kecepatan yang dijadikan pembandingnya kala itu hanyalah semu 
Ia dalam setengah mimpinya hingga kesadrannya merabakan wujud dirinya yang tanpa sayap...
Hingga sesulit apa untuk menemuinya itu bagian buah pelintir sisi lain para pemilik bibir 
Yang konon sebenarnya hanya 
Pantas untuk diusir
Atau dibiarkan dengan teratur supaya minggir!

Semoga itu sekarang sudah tidak ada... menjadi gumamnya jauh untuk dikatakan sebagai harapan; 
Kutinggalkan tempat duduk 
Kubiarkan semau arah pikirnya 
Kupilih terus melangkah
Namun tidak sedikitpun 
Bincangnya pergi sebelum 
Bertemunya cara bagaimana ia 
Seharusnya dulu prettyernah datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rubber

  Setelan yang kukenakan  Sudah semakin menandakan  Bagi setiap mata pengunjung  Tanpa perlu membelalakkan mata  Tahu itu pasti gaya pendat...