Jumat, 05 Juli 2024

Cara Pandangmu... What,?

 



Ini bagiku menjadi bagian yang sulit untuk mengatakan 

Bahkan dapat disebut teramat sulit untuk menemukan kata untuk menggambarkannya 

Ada diantara bukit -bukit penuh kebekuan yang memijah waktu untuk menjadi sangat lambat dapat berjalan 

Tersembunyi anugerah di puncak-puncak dan lereng-lereng curam terasa sangat jauh untuk dijangkau kaki seperti rindu ini untuk menggapaimu ...

Itu sebuah tembok kesadaran yang membuat bertanya adakah yang terjadi antara engkau dan aku ...

Sebuah keadaan dan ruang kian menjadi semu seakan telah memaksa menerima saja untuk kesekian waktu tanpa mau kejelasan batas 

Bila mungkin hanya endusan dan ruang ingatan pada nama pemberian itu bukankah tiada duri dan tulang sepotong pun yang sampai hingga tergenggam 

Jauh-jauh hanya untuk mendalilkan kerumitan rumusan tempat tiada akan jadi manfaat di sembarang tempat tanpa temunya mufakat yang bagi mereka dapat dijadikan berkat... sempat terumpat dari mulut yang mulanya rapat; hingga dengan keras terbilang, keparat!

Itu siasat? Bisa jadi bumbunya muslihat?

Aku ingat kamu pernah merasa tersesat, namun itu kaujadikan peristiwa lalu telah dapat mengubah tempatmu lewat, hingga kau namai sebagai tersembunyinya senawat pembawa pembaruan, what?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rubber

  Setelan yang kukenakan  Sudah semakin menandakan  Bagi setiap mata pengunjung  Tanpa perlu membelalakkan mata  Tahu itu pasti gaya pendat...