Senin, 03 April 2023

Hallo! H o l a !. Hi..........!

Halo semuanya! Selamat datang di blog saya yang sederhana ini. Saya adalah pekerja baru di sebuah perusahaan besar yang tidak perlu saya sebutkan namanya. Saya ingin berbagi dengan kalian semua tentang ungkapan keprihatinan saya terhadap penurunan cara pandang direktur dan para pucuk pemimpin di perusahaan ini. Saya yakin kalian semua juga merasakan hal yang sama dengan saya.

Namun karena semua itu sudah berlalu, dan saya sudah memilih untuk meniti karier di lahan yang lebih luas dan nyaman utamanya dalam hal interaksi, saya merasa tidak kehilangan mereka semua, karena mereka tetap menjadi teman dalam banyak hal, bedanya saya merasa bicara lebih bebas karena dalam hal kerja sudah tidak ada ikatan. Pekerjaan baru ini membuat harus menerima bahwa tidak mungkin bersama dengan keluarga atau orang yang dicintai sepanjang hari dan rela menempuh perjalanan kemana saja, demi tugas. namun sejak mengambil keputusan itu hal-hal baik selalu datang baik di tempat-tempat baru yang saya datangi ataupun di tempat lama dimana teman-teman masih berada di sana. Namun beberapa yang merasa masih menjadi petinggi tidak semua mau saya hubungi walau untuk sekedar bilang hallo. Namun sebagian besar menjadi semakin dekat dan sering berbagi cerita. Saya juga merasa tidak nyaman untuk menanyakan mereka yang seperti menolak untuk berkomunikasi.


Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. Mungkin mereka terlalu lama berada di posisi yang tinggi sehingga membuat mereka lupa akan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai pemimpin. Mereka memiliki cara pandang yang sangat sempit, picik dan diselubungi dendam dan amarah. Mereka tidak peduli dengan kepentingan dan kesejahteraan para pegawai tetap dan buruh yang bekerja keras untuk menghasilkan produk dan layanan berkualitas. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan keuntungan pribadi mereka.


Hal ini bisa dilihat dari cara bicara dan kebijakan mereka yang tidak berpihak pada kenyamanan para pegawai tetap dan buruh. Misalnya, mereka sering mengurangi fasilitas dan hak-hak para pegawai tetap dan buruh seperti urusan kantin, uang saku sampai kendaraan inventaris. Padahal, alokasi dana untuk hal-hal tersebut sudah disediakan oleh perusahaan. Saya sering mendengar bahwa mereka menggunakan dana tersebut untuk keperluan pribadi mereka atau bahkan untuk bisnis sampingan mereka yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan.


Bisnis sampingan mereka juga sering menguras konsentrasi mereka memimpin anak buah dan buruh. Mereka lebih sibuk mengurus bisnis sampingan mereka daripada mengurus perusahaan. Mereka sering meninggalkan rapat penting, mengabaikan laporan kerja, atau bahkan tidak masuk kerja sama sekali dengan alasan yang tidak masuk akal. Mereka juga sering menyalahgunakan wewenang mereka untuk memaksa anak buah dan buruh untuk membantu bisnis sampingan mereka tanpa imbalan yang layak.


Saya sangat prihatin dengan kondisi ini. Saya merasa bahwa perusahaan ini tidak lagi memiliki visi dan misi yang jelas dan kuat. Saya merasa bahwa perusahaan ini tidak lagi memiliki jiwa dan semangat kerja yang tinggi. Saya merasa bahwa perusahaan ini tidak lagi memiliki masa depan yang cerah.


Saya berharap bahwa direktur dan para pucuk pemimpin di perusahaan ini bisa segera sadar akan kesalahan dan kekurangan mereka. Saya berharap bahwa mereka bisa segera memperbaiki cara pandang dan sikap mereka. Saya berharap bahwa mereka bisa segera menghargai dan menghormati para pegawai tetap dan buruh yang merupakan aset terbesar perusahaan ini. Saya berharap bahwa perusahaan ini bisa kembali menjadi perusahaan yang hebat dan terkemuka seperti dulu.


Terima kasih sudah membaca blog saya yang panjang lebar ini. Saya harap kalian semua bisa mendapatkan inspirasi dan motivasi dari tulisan saya ini. Saya juga harap kalian semua bisa memberikan komentar, saran, atau kritik yang membangun untuk blog saya ini. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rubber

  Setelan yang kukenakan  Sudah semakin menandakan  Bagi setiap mata pengunjung  Tanpa perlu membelalakkan mata  Tahu itu pasti gaya pendat...