ia berguman dengan kuasanya
sambil membentuk pola tebal
pada kanvas miliknya sendiri
pengalaman mulai digambarkan
dari tempat tinggi yang berangin
banyak yang harus dibawanya
ia menertawakan kendaraanya
memelas karena telah berusia
meskipun belum begitu lanjut
usia mungkin saja umur
usang dan tua sering dipadankan
untuk menggambar jelajah waktu
yang lain tiada tahu
apa yang sebenarnya kini dimau
hingga sebegitu dia meminta
yang dulu tiada pernah diduga
semua kini
hanya karena dipuji
inginnya yang seolah dia cari
demikian sebagian sebagian orangnya sendiri
meskipun takut untuk disebut sebagai pencaci
kutelisik ketidaksukaan yang sebenarnya mereka miliki
menggemukkan namun hanya sebagian yang memang dia maui
Ia sempat lupa
alat yang dibawanya
bukan maksudnya yang vital
alat penerang waktu berjalan malam
meniti tempat asing yang baginya penting
orang tidak berpikir itu telah ia jauhkan dan buang
mungkin hanya karena sedang lupa oleh kesibukannya.......
==::==
$ejadiny@ +erm@ngu
Duapertiga hari telah melegakan
Usai melewati perjalanan ............
Masihkah ada yang terlewati.......
Asa bukan lagi untuk membayar
Setangkai kembang sebagai nazar
Tingkah tiada perlu menyalakkan
Seperti burung hantu jadi gelisah
Menangkap hembusan melembab
Udara mendingin kian mendorong
Condongnya rembulan berteman
Sepinya 😘 awan malu mengintai
#
Itu telah membuat termangu
Setelah membaca tuanganmu
Berkisah tentang beban rindu
Semua bukan hisapan j3mpol
Tiada guna atau dipandang perlu
Kesana-kemari lalu mencari tahu
Siapakah yang sebenarnya dungu
Apakah tidak ada lagi kata banyol
Ikan tongkol baunya amis
Dimakan kucing tanpa berbumbu
Hilang lega amisnya pergi
Cobalah tunggu bentuknya baru
Hasil akhir siapa suka?
Jangan termangu
Seolah larangan
Tanpa dijual
tanpa dibeli
LoMpatan kecil
Kata kesadaran...
Jauh
Dari arti
Sebenarnya...
Kita akan selalu bersama
Pada saat terbaik
Yang kita miliki
Kita pemilik kebebasan
Kebebasan langkah kita ....🙄