Kamis, 11 Februari 2021

Ide Kecilmu

 pernah suatu hari ketika panas

hasrat menyegarkan badan

ingin mandi bukan di Wina

tak ku katakan towel

kuyakini penyeka yang kubutuhkan

bukan lambung binatang

bagian menu dambaanmu

yang berkuah pedas

tidak mengapa ini semua

tetap bagian kenangan indah 

yang pernah kita miliki


terlewat dari

rasa ragu

meletak telur

ujungnya bahaya

dierat peribahasa negeri

punya cara melukis keadaan

keseimbangan yang umum

ditutur oleh pengagum

negerimu yang punya budi

dan keunikan dan ragam 

santun bahasa penghuni nya

Kamu Orang Bebas!

Masih tersisa setengah malam
Seperti masih banyak
yang belum semua bisa 
kuceritakan padamu saat itu

Kamu orang bebas!
Ia... sungguh
yang kau tunjukkan semua itu
sudah kasih banyak cerita

Sisakan untukmu sendiri
berbaringlah dulu
Istirahatlah secukupnya
biar pulih semua tenagamu dulu
Kapan-kapan lagi
pilihlah waktu yang terbaik untukmu
sayang.......

pesan singkat..

wah...
jadi ingat
ini dimasa itu
sudah sangat berarti
mempertemukan hati

tanpa gambar
tanpa suara bermacam
tampak hanya beberapa huruf
mengobati betapa kangen kita
untuk bisaterus terasa dekat

bersanding selalu
tidaklah itu mungkin
sedikit sinyal sudah memberi
pesan singkat yang mengobati
rindu bertemu kata dan senyuman

Sabtu, 06 Februari 2021

Kau Bilang Ena ☀️ Memang ☀️ Tak Selalu...

Karna lain tempat
Lidah kita dibentuk
Maka kini tak heran
Nanti atau esok jika
kita bisa jumpa lagi
Tanyakan sesukamu
mungkin bisa terjawab

Hambar banyak menu
yang katanya berkelas
keliling coba ini itu
Tambah yang unik
Hingga yang mahal
Masih enak
Melahap bersamamu
yang umumnya peda
kering mau pun yang berkuah
Namun masih banyak
yang lain bisa juga
menghibur lidah
Manisnya kudapan jalan
tetap harus bisa mengisi

Tenangkan Dirimu

Tentu buatmu seorang
Terusir lelah bila mengingat
Engkau pastilah mengerti
Dinda yang berjauh pandang
tak akan berpikir tentang
ditelerkan hiruk-pikuk suasana

Besar pengertianmu itu
Emang dilupakan...?
Senantiasa hadiah terindah
Terbaikdan akan dikenang jauh
Alangkah naifnya jika terlupakan .....

Rintik hujan tak memberikan rasa sedikir risau
Inginnya banyak orang tak selalu harus didengar
Jamak mereka punya mau tak selalu kebenaran
Untuk siapa muncul dan kedatangan biarlah
Kembali jarum jam yang menunjukkan
Maksud hingga mengerti ada tujuan terbaik bersama

Masih terngiang kata katamu
Sebelum berpisah ...
"Sekuat.. dan sejauh apa ... agar
tetap memilih yang dapat kaulakukan...."
Tenanglah, karena engkau tak jauh 
apalagi dijauhkan ....



Kamis, 04 Februari 2021

Menariknya Fakta

Menuruni Tangga

 

Petamburan siang itu cerah sekali

Engkau datang dengan harapan tersemat

Nanti hanya senyuman yang ingin kau tabur

Dari saat  pertama kali engkau menuruni  tangga

 

Engkau semakin merona seketika kerumunan berperangkat perekam bergegas  untuk mendekatimu

Apa yang baru terjadi  sangat menaruh minat padamu menampakkan mata penuh penasaran

Gegas langkah kaki berwajah antusias tanpa menyisakan sedikit kesempatan tuk bebaur

Tiada kegeraman seketika secara langsung sambutan terbuka membanggakan diri

Penanti yang telah berbaris dengan  rapi dan terkendali tak lagi perlu tertutupi

Yang pasti bukan ingin jadi saksi bisu maka ia membiarkan minatnya tumbuh

Sambil jari-jarinya memulai sapa sana-sini entah untuk berkirim apa saja

 

Boleh .......iya boleh     ....... boleh............ya ya  boleh.............. mari

 

Keras suara tak berbanding seperti menautkan erat sekali

Didudukkan semua mau dengan cermatnya  hitungan

Ajakmu sederhana  seakan  perintah dari  langit

Hingga  obrolan jangan lalu disebut  hanya

Cara membidikkan   akan artinya minat

Bukan lagi bagian cara  kepalsuan

Ujungnya ada penghargaan

Kembali meraih

Bentuknya

Hati

Ini.

medali soci ob$TOIX

Gak Ngaruh?

jauh tempat
kau memilih
seperti juga aku
apa yang tersurat
dari kata terakhir itu
apa yang sedang terjai
itu mah gak ngaruh juga

apakah kamu
sekarang telah beda
menjadi berubah sikap
sejak berada di tempat itu?

Keindahan Mu.....

tiada  cara buat menggantikan keinginan menyapamu lagi meskipun hanya di sini .... ketika.. datangmu pernah memilih  sebagai embun pagi  bun...