Rabu, 27 Januari 2021

UZBEKISTAN : KOTA SEJARAH ISLAM

BARENG-BARENG

Masih sama keadaan yang kita miliki
Butanya pagi enggan kita beranjak
Melangkah engkau menuju beranda samping
Menggerakkan tubuhmu sendiri
teriring musik kaupilih menemani
Setiap ritme kau rasakan dengan
rentang gerak mengawal kehangatan hari

Henti sejenak terdengar langkahmu
Menggoda dengan ketuk lembut 
Pada kaca jendela beberapa kali terdengar
Engkau ingin ditemani
bareng-bareng pagi itu bergerak
Suasana bersama yang selalu engkau nanti
Agar tak terlewatkan momen terindah
saat berada berdekat
Agar awalnya pagi ini punya cerita untuk kita

Selasa, 26 Januari 2021

Jazirah Islam, Kisah Muslimah Polandia, On Air, Jumat 17 Juni 2016

Yakin nggak ya....
Omongan mereka bikin mikir
Bukanlah itu maksud mereka bicara
Edan tanpa dasar bila menuduh
Rentetan peristiwa
Kesannya hanya kebetulan
Alangkah jika dipikir begitu
Tanpa mempersulit jalan pikiran
Bikin mudah 
Akan kemana tempat-tempat digapai
Udah jelas tinggal jalanin
Tanpa pusingin banyak rupa
Duduk orang tak slalu sama
Ingin orang bolehlah tahu
Duduk perkara ada hubungan
Jika sudah ada
Taburan sampah
Akankah lagi harus ditambah
Sosok itu tanpa pernah mengatakan
Apa pun dimana melayangnya bayangan dirinya....
Yang ringan tetap meringankan tujuannya seperti angin..... itu ......



Rabu, 20 Januari 2021

Siapa Bilang ....

Sepertinya itu ngaruh...

buatmu...

Maka biar sedikit kadang sebentar

Luang kubuat hanya buatmu

Agar di sana engkau nyaman

dan syukur bila semakin kerasan

Tanpa resah menunggu, walau sendiri....




Karena bagiku sebenarnya, engkau adalah pendengar terbaik dan pertama yang tidak hanya membuatku tergoda untuk selalu bersamamu. Tidak kurang saat kejelian hatimu mengerti akan apa yang sebenarnya terjadi.... bahkan tahu kapan saat terbaik...

ketika engkau hanya terdiam dengan senyum manismu

ketika matamu tanpa kedip seperti tanpa mau kehilangan setiap gerak bibir

juga ketika tanpa harus membendung gelora tanya dari dalam hatimu...

namun yang utama juga ketika engkau menyimpan semua... bahkan hampir semua kenangan kita bersama hingga pada saatnya engkau memberikan kisah bagai hadiah terbaik.... apa adanya...

jika sang profesor bagimu pantas kau dengar bukankah ia juga telah mengatakan itu...

termasuk setiap jaman sudah ada orangnya... walau selorohmu masih kuingat "asal jangan yang abal-abal"... aku jadi tertawa juga mikir...."enang ada yang begitu?"

Kuberikan padamu bukan buat apa...

Aku yang bicara hanya buatmu, karena cinta memang sebuah keputusan... dan itu harus dijaga bukankah itu yang selama ini terus kita lakukan... dalam segala keadaan kita yang sering harus berjauhan..... Seperti apa jauhnya arah pandangan kita... kita telah belajar banyak mendengarkan, ... saling mendengarkan... termasuk suara hati kita... yang tidak pernah muncul dipermukaan....


Keindahan Mu.....

tiada  cara buat menggantikan keinginan menyapamu lagi meskipun hanya di sini .... ketika.. datangmu pernah memilih  sebagai embun pagi  bun...