Sabtu, 06 Maret 2021

Keramaian

sejak turun
lewat persimpangan
langkah tetap diteruskan
berharap menemukan yang teristimewa
tidak lagi melihat selengkap adanya tempat
panjang barisan gedung menjulang
seperti juga tanpa melihat
tulang milik mereka yang berlalu lalang
mengapa bisa begitu
selain penasaran akan banyak
ketidaktahuan menemukan
fenomena yang pernah dikisah ....
andai itu ada saat kaki melangkah di sana
dering tanya seketika menghentikan sejenak
hingga kubuka kembali petunjuk yang terselip
menjadi pengingat anggilan dan chat tanpa terduga
..... namun keramaian panjang 
seakan semakin melambatkan kaki berjalan
walau tak sama semua tujuan
kisah hanya kubuat tentang kebiasaan
dimana saja mungkin ada
persimangan itu pun memiliki keramaiannya
sebagaimana yang telah terlewati.... 

Katmai National Park

Jangan tanya harga....

Anggaplah  seperti angin lalu
Andai saja ada kabar yang mengusikmu
seperti halnya cerita yang pernah kubagikan
tak pula juga harus menguras energi berlipat
seakan mendaki temat yang tinggi atau terjal

ada kanal
tidak mustahil
ada binal
karena ikhwal
ada mau untuk mengenal
ada yang lupa
dikata alpha
semua ada 
semua bisa
lengkap melambat
maunya cinta
aahhh tumpukan meninggi
dikata gunung....

Ingin kutahu semahal apa
tanpa pikir dibuat jauh
Ada selalu setiap saat
Lalu mengapa masih kauragu
===

Jumat, 05 Maret 2021

Tenagamu

Yang...
Tak mungkin kupungkiri
adalah engkau sebenarnya
yang memberikan tenaga itu
Yang ...
harus jujur ku katakan
dirimulah yang bersabar
seperti tanpa ada bosan
terus memberikan sapa
Ingatan...
hanya padamu yang mengalirkan
tenaga dari ketulusanmu
walau hanya dalam surat dan
terkadang pesan singkat
Ingatan...
tentangmu selalu dekat jadinya'
karena jelas arah dari hatimu
kemana kita nantinya akan 
bersama selalu ......

Bukan Perencana ....


Bukan Perencana …

 

 

Sebagaimana dirimu pernah berujar

Jauhnya perjalanan ini seperti betul-betul membuat

Kembali terngiang candamu juga celoteh kecilmu

Gelitikmu tentang harus belajar jadi perencana handal

Cuma gara-gara memasak menjadi keasinan

Keaslian itu terkadang muncul begitu saja

Dan tiba-tiba ada di depan mata

Keaslian seperti apa lagi

Yang tak lain kecuali cerianya senyummu

Bahkan ketika musim ekstrim yang dingin

Engkau bukan hanya datang seperti lukisan

Tapi engkau menjadi bisa terdengar

Bayangan wajahmu datang

Memberikan manisnya senyum

Dari balik jendela kecil yang telah usang itu

Kuyakini saja itu adalah  tak ubah

Dari sebutanmu sendiri saat

Mengurai bola-bola rindu di tempatmu

Agar tak dilupa segala mimpi

Walau baru sebatas khayalan terbaik

“Biarkan kita bermimpi saat ini, gratis kan?”

Seperti terulang sebelum kemunculanmu

Baru menyusul kabar darimu

Yang juga merangkai aneka tanya….

 

 

 

 

Kaki memang telah jauh

Jauh dari tempatmu menjadi  penghuni tempat itu

Entah sampai kapan kita tak tahu

Seperti juga sampai sejauh mana lagi

Banyak musim masih harus kulewati

 

Namun jauhnya kaki ini

Tidak menjauhkan kepala yang terus menerus

Memikirkan juga merasakan detak hatimu

Yang terasa dekat sekali

 



Keindahan Mu.....

tiada  cara buat menggantikan keinginan menyapamu lagi meskipun hanya di sini .... ketika.. datangmu pernah memilih  sebagai embun pagi  bun...