Jumat, 05 Maret 2021

Bukan Perencana ....


Bukan Perencana …

 

 

Sebagaimana dirimu pernah berujar

Jauhnya perjalanan ini seperti betul-betul membuat

Kembali terngiang candamu juga celoteh kecilmu

Gelitikmu tentang harus belajar jadi perencana handal

Cuma gara-gara memasak menjadi keasinan

Keaslian itu terkadang muncul begitu saja

Dan tiba-tiba ada di depan mata

Keaslian seperti apa lagi

Yang tak lain kecuali cerianya senyummu

Bahkan ketika musim ekstrim yang dingin

Engkau bukan hanya datang seperti lukisan

Tapi engkau menjadi bisa terdengar

Bayangan wajahmu datang

Memberikan manisnya senyum

Dari balik jendela kecil yang telah usang itu

Kuyakini saja itu adalah  tak ubah

Dari sebutanmu sendiri saat

Mengurai bola-bola rindu di tempatmu

Agar tak dilupa segala mimpi

Walau baru sebatas khayalan terbaik

“Biarkan kita bermimpi saat ini, gratis kan?”

Seperti terulang sebelum kemunculanmu

Baru menyusul kabar darimu

Yang juga merangkai aneka tanya….

 

 

 

 

Kaki memang telah jauh

Jauh dari tempatmu menjadi  penghuni tempat itu

Entah sampai kapan kita tak tahu

Seperti juga sampai sejauh mana lagi

Banyak musim masih harus kulewati

 

Namun jauhnya kaki ini

Tidak menjauhkan kepala yang terus menerus

Memikirkan juga merasakan detak hatimu

Yang terasa dekat sekali

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rubber

  Setelan yang kukenakan  Sudah semakin menandakan  Bagi setiap mata pengunjung  Tanpa perlu membelalakkan mata  Tahu itu pasti gaya pendat...