Selasa, 02 Februari 2021

cara lain?

mungkin aneh

tapi yang kau katakan

cukup menggeletik isi kepala

adakalanya memang begitu

cinta terkadang harus bicara

apa adanya seperti caramu

yang bertanya tantang cara lain

untuk berani memalingkan

pandangan tentang cintamu


sepi negeri ini jauh berbeda

selimut dingin tebal seluas pandang

keadaanmu tidak menghalang

jauh tak lagi kini merintang

jemari kecil melaraskan pandang

perintang bukan lagi penghalang

setelah kau bicara tentang sudut pandang

jauh tempuh hanya bagai dua titik bersanding

pada roda yang telah jauh membawa kita kini

dapat menjadi rangkai cerita cinta yang berjalan....


Jangan Bilang Lemot


angga aja angin lalu
istilah demi apa
mungkin yah bisa
sejdi tanpa ada mmaksud
yang khusus untuk
legal disebut tujuan

dengan huruf apa ketergesaan
ingin membaca jua taklagi
menelurkan ujudnya buah
rangkai huruf sepertinya
terbolak balik tana bunyi
mending dengar nyanyianmu

nada yang elok
jadi teman menyusuri
jalan jalan yang dingin
sembari melihat mahalnya jajanan
yang sebagian jadi urung kebeli
capek dan letih bikin langkah tertinggal
tak apalah semua ini 
asal jangan lagi kau bilang lemot

apa alasannya belum sempat
engkau bikin aku mengerti
dibalik pesanmu yang lucu itu
......

BerTAhan 塔吉克斯坦國

setiap saat menempuh jauh
petualangan memenuhi rasa
perjalanan panjang dibatas jauhnya
arah mengiring titian emban tugas
langkah ini selayak punya nafas
mengayunkan rasa rindu padamu
yang katanya pernah menyimpan ragu
tempat baru mengaitkan cara pandang
memantikkan rasa berani untuk terus
memiliki daya tahan dan merasakan
hingga engkau masih memandang
saat diri ini nantinya dapat bertemu

sudut tempat punya cerita
setiap suasana ada pikatan
selorohmu tak menyurutkan
goda membias mata telah terlewati
permuka hati kedalamannya entah dimana
memandangmu kadang kian berubah 
sinar embulan tetaplah kunanti saat gelap malam
kujawab pada pesan singkat masih tersimpan jua.....



bersin bersin

sebenarnya lagi malas
untuk cerita
disela sela hidung
sering menghambat

biar kecil ini acara
risih dan bikin geli
basah dan lembab
mungkin penyebab

punya mau juga enggan
bersin di dalam kadang keluar
tunggu nanti samai pulih
hilang penat dan rasa capek
ini karna pesan singkatmu
ingin pasti tanya lokasi....
uuhhh bersabarlah
suatu saat akan mengerti


Ribet Apanya...

pasti terlewati
tempat itu tak jauh
kau yang suka
pada bagian tertentu
cicip yang unik begitu kan
ribet atau dibikin ribet
pastikan  bisa mamir
ada yang sudah
betul betul menunggu
jangan lagi
membohongiku
itu godamu saat lapar
ha ha...ha....
bangun bangun....
ayo buruan bangun....


Tentang Keraguan

Jauh tempuh

Langkah ini tetap ada

Tujuan yang pernah dulu

Dekat denganmu ku kakatan

Sejelas tanya sebagai permintaan

Juga terbersit dalam kerling kecil

Bola matamu saat harus berpisah

Masih menyisakan keraguan

Tapi kekuatan hati kecil tetap mengatakan

Engkau akan sampai pada waktunya

Mengerti tentang semua yang terlewatkan

Jika ini tidakkau namai sebuah perpisahan


Perjalanan sangat panjang

Untuk hanya bercerita sebagian

Menumpahkan sedikit kesenangan

Tak menyurutkan apalagi memadamkan

Dunia yang ada dalam gambaran mimpi

Juga tetap dalam pijakan

Lekat seperti bola matamu itu

Yang selalu memancarkan kecantikan

Sinar yang sesungguhnya 


Pantulan dari bayangan jiwamu

Dipenuhi senyum kepuasan mengeja langit

berwarna indah sekali, pun saat mentari hampir tenggelam

Senyum yang menyuarakan kekaguman akan hari

yang telah engkau lewati dengan banyak cerita-cerita kecil


Dan batu-batu itu

Kupandang kini tetap membisu

yang pernah menjadi saksi dari semua itu

Tentang caramu menuangkan rasa akan pesona langit

Tepian tanpa makna yang kau buat jadi bagian terindah

Untuk apa ini tersimpan jika tak ada sedikit pesan tersirat......



Tidak Ganti?

Agak lega
Setelah kau katakan
saat tersadar
Ahh sudah berapa lama
ini aku tak ingat?

Katamu pernah
dengan sedikit bercana

juga memberi hiburan
setidaknya menenangkan
keraguan untuk melangkahkan kaki

yang penting ada penutup
tidak langsung
terus terterpa dinginnya
angin di perjalananmu
Tawa kecil dibikin
kemudian menghibur diri


Rubber

  Setelan yang kukenakan  Sudah semakin menandakan  Bagi setiap mata pengunjung  Tanpa perlu membelalakkan mata  Tahu itu pasti gaya pendat...