Kupu-Kupu Kertas
Dari balik awan hitam yang menggantung kelam,
tersembunyi wajahmu, sayu dalam diam.
Ketika rembulan tak lagi mampu sembunyikan diri,
maka "kupu-kupu kertas" bertanya, terbang ke mana kini?
Kau sembunyikan hati nuranimu yang berbisik lirih,
di balik senyum palsu, tersimpan luka perih.
Luka yang menganga, kala dusta menjadi candu,
belenggu jiwa yang merantai kebebasanmu.
Kupu-kupu kertas, jangan menari di atas bara,
sebab di sana, kau bakar dirimu tanpa suara.
Lepaskan topengmu, hadapi badai yang menghadang,
agar jiwa yang tersembunyi, temukan jalan pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar